Berani Bermimpi Berani Menggapai

Bermimpi mengajarkan untuk berbagi

Teknologi tak hanya memberikan kemudahan untuk berbagi momen-momen seru, tetapi juga wishlist hidup kita. Dengan berbagi, kita akan menjangkau jutaan atau milyaran masyarakat dunia. Memungkinkan seseorang dengan mimpi yang sama untuk tahu bagaimana cara mencapai goal tersebut.

“Yang mungkin tadinya kita bermimpi sendiri, kalau dibagikan di platform yang tepat mungkin kita ternyata (tahu) nggak memimpikan hal itu sendiri,” ungkap Arsjad.

Jika kita berbagi, akan terbuka peluang mimpi tersebut menjadi lebih besar. Selain itu, membagikan visi tentang impian ini juga membuka pintu kolaborasi dengan orang lain untuk menambahkan gambaran ide mereka terhadap hal tersebut. Hasilnya tak hanya bagus, tetapi juga mulia.

Mimpi bisa menjadi anchor dalam kehidupan

Dengan melihat kepada dirinya sendiri, Arsjad menegaskan bahwa setiap orang harus berani bermimpi karena ini penting dalam mengarahkan diri kita menuju masa depan. Menurut Arsjad, mimpi bisa menjadi anchor dalam kehidupan.

Ketika kita menggunakan mimpi sebagai anchor atau acuan kehidupan, kita akan tetap bisa bereksplorasi, tentunya dengan batasan-batasan yang sesuai. Ingat, bahwa yang berlebihan itu tidak baik bagi kita. Dengan mengenal batasan, kita tahu seberapa besar kemampuan kita sehingga lebih mudah dan realistis dalam mencapai sesuatu.

“Bermimpi mendorong kita untuk terus bergerak dan berkarya, tapi tetap memberikan kita arah,” ujar Arsjad.

Halaman 3: Esai Populer

Halaman 5: Tokoh Profil Inspiratif

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Berani bermimpi, berani menghadapi kenyataan

Mimpi tanpa dilandasi keinginan untuk mewujudkannya ibarat menoreh gambaran di kertas buram yang kemudian kita remas hingga kusut, lalu dibuang begitu saja di tempat sampah. Tanpa adanya eksekusi, mimpi hanyalah mimpi dan akan berlalu begitu saja.

Ketika kita memiliki sebuah impian, harus ada pula keberanian untuk mewujudkannya. Hal seperti ini sudah sering kita lihat di film-film, atau dari apa yang dikatakan oleh sosok-sosok populer. Kesuksesan mereka saat ini adalah hasil dari keberanian dalam mewujudkannya.

“Mimpi kalau disimpan sendiri dan didiamkan saja tanpa aksi, nggak akan jadi apa-apa. Tapi kalau kita mau lihat hal yang tadinya kita impikan aja bisa jadi kenyataan, kita harus belajar untuk berani,” tegas Arsjad.

“Berani berbicara, berani ambil langkah, berani merealisasikan mimpi jadi nyata,” imbuhnya.

BACA JUGA: Enjoy Life Seorang Arsjad Rasjid, Seperti Apa?

Ayo berani bermimpi. Jadikan daftar resolusi di 2024 menjadi sebuah kenyataan. Ingin sukses, ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, ingin bangkit dari keterpurukan, apa pun yang Anda impikan di tahun lalu, mari kita coba wujudkan di tahun yang baru.

Mimpilah yang besar, setelah itu realisasikan lah! 🌷 Tulisan ini ditulis oleh 📝 Amhard, Podcast @rarasalma_ Podcast ini dibuat dengan dorongan semangat dari temanhijrah teh @lia_anggraeni9 💞 Dimana saat ramadhan kami diberikan jadwal mengisi di Teman Hijrah Akhwat 1 😊 Syukron teh Liaaa sudah mengingatkan 😉💜 Uhibbuki Fillah, sejatinya teman sejati ia yang menasehati tanpa menggurui 🥰

11 September 2024 1 Song, 3 minutes ℗ 2024 Avan Kabuchi

Halaman 4: Tokoh Profil Inspiratif

Halaman 10: Infografis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Seringkali kita mendengar ajakan untuk berani bermimpi, tapi tentunya bukan mimpi di siang bolong. Melainkan menempuh jalan untuk meraih kesuksesan dari apa yang dicita-citakan. Namun banyak di antara kita yang masih takut untuk mewujudkan mimpi, karena tak ingin menghadapi kegagalan yang justru menghambat diri mencapai cita-cita.

Sudah banyak tokoh hebat dunia yang menceritakan bahwa pondasi kesuksesan mereka adalah dengan berani bermimpi. Termasuk sosok pebisnis Tanah Air, Arsjad Rasjid, yang hingga saat ini terus mewujudkan mimpi demi keberhasilan dalam hidup.

Memasuki tahun yang baru, Arsjad mengajak kita untuk terus berani bermimpi. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah konten video Instagram untuk mengawali 2024.

“Zaman sekolah dulu siapa yang sering dinasehati gurunya untuk bermimpi setinggi-tingginya?” tanya Arsjad.

Ya, seperti Anda, Arsjad juga merasakan pengalaman itu, diberi wejangan oleh para pendidik kita untuk berani memiliki cita-cita atau pencapaian. Petuah itu ia jalankan dengan benar. Dalam kehidupannya, Arsjad mengaku terus memiliki impian yang besar hingga mencapai di titiknya saat ini.

“Saya termasuk salah satu yang pernah mendapat nasehat itu. Saat bertumbuh besar dan MUNGKIN, kalau tidak pernah memiliki mimpi yang besar, sejak dulu saya belum ada di titik saat ini,” katanya.

Lalu, mengapa kita harus memiliki mimpi?

Halaman 7: Foto Bercerita

Halaman 2: Esai Populer

Mengharapkan sesuatu, apa pun itu, sangatlah mudah. Tidak susah-susah amat. Sebab, baru sebatas harapan. Ya, dalam konteks ini masih sebatas hayalan atau impian. Belum ada tindakan untuk mewujudkannya.

Semua orang berhak untuk menginginkan ini dan itu, tanpa ada pengecualian. Juga, bermimpi untuk mendapatkan yang terbaik adalah hak masing-masing individu. Tidak ada yang melarangnya. Namanya mimpi. Semuanya boleh-boleh saja. Bahkan, mimpi yang mustahil untuk diwujudkan pun sah-sah saja. Sebab, sekali lagi, mimpi itu hak masing-masing pribadi dan tentunya juga tidak dibayar (baca: gratis).

Ingin menjadi pejabat negara, silakan. Ingin menjadi pengusaha sukses, silakan, tidak ada yang melarangnya. Bermimpi untuk menjadi pendakwah, bagus. Bermimpi untuk menjadi seorang penulis, sangat bagus dan keren. Hematnya, silakan bermimpi sebanyak-banyaknya, apa pun itu.

Namun, tidak cukup sampai di situ (baca: hanya bermimpi). Ya, seseorang bila betul-betul mau dan ingin menjadi apa pun itu, misalnya seperti yang disebutkan di atas, maka wujudkan mimpi tersebut mulai dari sekarang juga. Tanpa menunggu besok, lusa, dan seterusnya. Tanpa harus menunda-tunda.

Mewujudkan suatu impian adalah sesuatu yang mutlak dan harus dilakukan bagi siapa pun, bila ingin impiannya tersebut terwujud. Ini penting sekali, agar tak hanya mimpi semata. Namun, bisa dipertanggungjawabkan dan/atau mampu diwujudkan.

Misalnya, ingin menjadi seorang penulis buku. Impian semacam ini sangat mudah diwujudkan, manakala seseorang mau mulai belajar menulis dari sekarang juga. Tidak ada cara lain, menurut saya, melainkan hanya menulis, menulis, dan menulis. Sebab, mustahil seseorang bisa menghasilkan sebuah tulisan apalagi sebuah buku solo tanpa ia menulisnya. Dengan seringnya seseorang berlatih menulis tiap harinya, maka impian seperti yang dimaksud pasti akan terwujud. Percayalah.

Jadi, tidak sekadar bermimpi. Namun, harus dibarengi atau disertai dengan tindakan nyata untuk mewujudkannya. Anda berani bermimpi, maka Anda juga harus berani mewujudkannya. Selamat bermimpi, juga selamat mewujudkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Humaniora Selengkapnya

ini adalah mading digital Tim CIPATS SMAN 74 Jakarta Selatan untuk mengikuti IDN Times Xplore: Kompetisi Mading 1 Dekade IDN Times.

Pembina: Fahmi Firmansyah